• Pengujian keretakan partikel magnetik
Langkah – langkahnya antara lain :
1. Benda kerja di magnetisasi terlebih dahulu.
2. Benda kerja dicelupkan / disemprot dengan cairan magnetik. Partikel tersebut akan tertinggal pada retakan.
3. Benda kerja di demagnetisasi.
Tahap pertama pembuatan bubuk partikel megnetik
1. Campur oksida feri dan minyak tanah, lalu di tumbuk sampai menjadi pasta.
2. Pasta tersebut dipanaskan pada suhu 600-800oC sampai minyak tanah terbakar sepenuhnya.
3. Dinginkan pasta
4. Hasilnya/partikel megnetik ini digerus dengan minyak, sehingga menjadi pasta encer.
5. Kemudian minyak ditambahkan untuk memperoleh 1 liter cairan / 25-40 gram bubukan.
• Pengujian fluroskopik
Metode ini digunakan untuk mengtahui keretakan-keretakan logam non magnetik serta bahan lainnya misalnya plastik. Pengujian memakan mesin tes khusus yang dibuat oleh industri peralatan kedokteran.
Langjah –lagkah pengujian :
1. Benda uji di rendam dengan cairan khusus (15% minyak tranformator dan 85% minyak tanah), kemudian di semprot dengan air.
2. Di keringkan
3. Ditaburi dengan magnesium oksida.
4. Kemudian di periksa dengan sinal ultraviolet.
Apabila terdapat keretakan, larutan yang terkandung akan membasahi magnesium oksida dan retakan –retakan itu akan terlihat dalam ruang gelap di bawah lampu gas air raksa.
• Pengujian etsa dalam
Metode ini memerlukan etsan seperti tabel di bawah. Etsan yang digunakan untuk paduan tembaga adalah :
1. 10 – 20% larutan encer amonium persulfat.
2. 10 % larutan hidrogen peroksida dalam larutan encer jenuh amonium.
3. Larutan feri khlorida (10 gram) dan asam hidrokhlorik (30cm3) dalam air (120cm3).
Larutan ini juga bisa digunakan untuk paduan nikel.
Untuk mengetsa duralumin , etsan yang digunakan yaitu:
1. Asam hidrokhlorik ( 16,5% )
2. Asam nitrik ( 16,5% )
3. Asam hidrofluorik ( 4,5% )
4. Air ( 62,5% )
Pengetsaan ini dilakukan secara cepat, setelah selesai pengetsaan benda uji harus segera di cuci dan dikeringkan.
TABEL :
ETSAN – ETSAN YANG DIGUNAKAN UNTUK PENGETSAAN BAJA
Bahan yang di etsa Komposisi etsan , %
( volume ) Jadwal pengetsaan
HCL HNO H2SO4 AIR Temperatur
oC Waktu
holding
Baja Karbon - - 17 83 60 Sampai 2 jam
Idem 50 - - 50 60 -70 10 – 45 menit
Idem - 50 - 50 70 - 80 1 – 2 jam
Baja Paduan 17 - 33 50 Sampai 100 20 -60 menit
idem 66 - 10 24 95-98 20 mnt – 2 jam
Pengetsaan dilakukan untuk mengetes bagian bagian mesin yang mungkin terjadi kertakan . jika asam-asam yang digunakan lebih dapat melarutkan logam . maka benda kerja dapat mengecil setelah dilakukan pengetsaan.
• Pengujian dengan penghitaman
Benda kerja di rendam dalam larutan, kemudian di bilas dengan air dingin, dilapisi dengan lapisan tipis cairan encer tanah liat putih, dan kemudian di keringkan dengan panas udara. Larutan yang berada pada kertakan keretakan dapat menimbulkan warna mengkilap pada benda kerja.
• Pengujian dengan minyak tanah atau minyak panas
Benda kerja di rendam dalam minyak tanah / minyak panas selama 10-20 menit, lalu dibersihkan dan digosok dengan kapur. Minyak tanah yang tinggal pada bagian yang retak menyebabkan adanya coretan tipis pada logam.
• Pengujian untuk menentukan komposisi baja
• Pengujian steleskop
Analisis spektroskopik di bengkel perlakuan panas, sebagai cara untuk menentukan komposisi baja yang mendekati. Dalam alat ini spektrum diselidiki. Dalam metode ini dilaksanakan selama beberapa menit dan tidak terdapat kerusakan pada benda uji. Karbon,belerang dan fosfor tidak dapat ditentukan dalam metode ini.
• Pengujian Bunga Api
Untuk menentukan komposisi baja dengan metode ini diperlukan gerinda yang sesuai dan latar belakang yang gelap. Jika dibandingkan dengan baja karbon, warna bunga api baja chrom lebih tua , dengan lebih kecil eksplosi. Baja yang mengandung wolfram menghasilkan bunga api yang berwarna merah tua.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar